Cinta itu datang tidak terkira, yang tadinya hitam, sekarang bisa jadi merah. Sama seperti kami, meskipun kami sudah cukup lama mengenal, tapi belum pernah ada terjalin komunikasi yang memungkinkan kami bisa hanya untuk sekedar berteman. Hingga pada akhirnya, kami berkesempatan untuk bertemu kembali dalam suatu momen yang penuh dengan kecanggungan, yah wajar saja, karena saat itu sudah cukup lama waktu berlalu. Anehnya, ini tidak seperti dulu, semua percakapan kami mengalir dengan natural, bercanda dan tertawa dengan lepas. Semakin sering kami menghabiskan momen bersama dari waktu ke waktu, kami pun akhirnya memiliki ekspektasi masing masing, yang ternyata kami sadari bahwa kami sudah saling menyimpan rasa. Banyak guncangan dalam hubungan kami, sama seperti orang lain pada umumnya, tidak selalu harmonis. Tapi hal ini yang membuat kami semakin saling mengenal dan mau menerima kekurangan dan kelebihan diri kami. Hingga pada akhirnya, kami mengerti bahwa cinta itu tidak pernah sempurna bila hanya dijalankan sendiri, namun harus saling melengkapi. Hal inilah yang membuat kami matang untuk mengucapkan sumpah setia di hadapan Tuhan