Tahun 2017, kami dipertemukan dalam sebuah ibadah sore. Biasa aja sih... kecuali buat Eben, yang langsung bilang itu cinta pada pandangan pertama.
Tanpa basa-basi, dia langsung minta akun LINE dan kirim chat:
"Hai ini Eben Nainggolan, add back ya."
Tapi waktu chat itu masuk... Maya lagi nyebrang jalan. Mau makan sama temen-temennya. Dan boom—HP-nya dijambret.
Maya kesel banget. Dalam hati nyalahin Eben: "Kalau aja dia gak nge-chat, HP gue gak ilang!"
Sejak saat itu, chat dari Eben nggak digubris sama sekali.
Tapi Eben bukan cowok sembarangan. Dia ngotot banget perjuangin Maya. Minta bantuan ke Inneke (teman kami berdua, hallo inneke riama makasih) buat jadi temen yang bantuin promosiin eben ke maya.
Katanya: "Eben, ini laki-laki idaman loh, cuma Maya aja yang belum sadar." 😌
Waktu berjalan, mereka makin sering ngobrol. Tapi Maya belum mau pacaran—katanya lagi nanggung, sebentar lagi lulus SMA.

Eben? Tetap usaha. Sampai pernah bilang nyerah dan doain Maya dapet cowok yang lebih baik.
Tapi... seminggu kemudian, dia balik nge-chat. Minta kesempatan satu kali lagi, dan Maya luluh.
Tanggal 12.12.2017, kami resmi pacaran. Katanya, biar gampang diingat dari situ, username instagram Eben nainggolaneben12 gak pernah berubah. Sejak awal pacaran, konsisten banget dan dari sinilah kisah penuh warna dimulai, banyak momen serius yang kita lewatin , tapi yang paling bikin ingat justru yang lucu-lucu:
🌀 Eben pernah nerjang banjir sepaha demi nganterin Maya nasi Padang, karena Rumahnya Maya kebanjiran. Oh iya pas pulang date pertama setelah jadian, papah Maya udah nunggu di ujung gang dengan pose tangan di pinggang, rokok di tangan.
Alih-alih salim atau senyum, Eben langsung lari sekencang peluru 🚀. Takut beneran 🤣

buat Maya ini pacaran pertama kali seumur hidup—dan langsung jadi pasangan hidup. Eben? Ngakunya sih pacaran terakhirnya cuma SMP, dan itu pun seminggu... atau dua minggu doang.
Hubungan kami bukan tanpa drama. Tapi di antara semua naik turunnya, kami belajar banyak:
Tentang sabar, tentang lucu-lucuan, tentang saling memaafkan, dan tentang jatuh cinta ke orang yang sama setiap harinya.
Kami gak bisa sampai di titik ini sendirian kalau bukan karena penyertaan Tuhan Yesus dihidup kami, terima kasih Tuhan Yesus, karena kasih-Mu yang tak pernah berubah dalam hubungan kami. Dalam setiap musim, Engkau hadir dan menyertai. Seperti firman-Mu:
"Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu." (Yeremia 31:3)
Biarlah kasih-Mu yang kekal terus menjadi dasar dalam hubungan kami, terima kasih buat keluarga dan sahabat yang gak pernah berhenti dukung dan doain kami.
Kalian bagian dari kisah ini, dan kami bersyukur banget punya kalian di hidup kami.
Sekarang, kami siap memulai bab baru—sebagai suami dan istri.
Dan ini baru permulaan. ❤️

Kami memutuskan untuk mengikat janji suci pernikahan pada 18 Oktober 2025